Minggu, 09 Januari 2011

tugas pengantar bisnis "perhatian pemerintah dalam mengatasi permasalahan serikat kerja"

PERHATIAN PEMERINTAH DALAM MENGATASI PERMASALAHAN SERIKAT KERJA


            Hamparan pantai yang mengelilingi semua pulau besar maupun kecil memperlihatkan betapa elok dan subur tanah Indonesia. Sumber daya alam dan hasil hutan sebagai kekuatan produktif yang mampu mengolah dan menjadikan dasar untuk kemakmuran rakyat. Indonesia adalah penghubung antara benua Australia dan Asia. Denagn kedudukan georafi yang seperti itu maka wajar bila Indonesia menjadi penting dalam lalu lintas ekonomi dan politik dunia. Tergambarkan sudah bahwa Negara ini sangat potensial untuk menjadi negar makmur dan maju bukan Negara penuh wajah kemiskinan dan keterpurukan rakyatnya. Tetapi yang dulihat adalah kehidupan rakyat dalam garis yang jauh dari hidup layak. UPah yang sangat murah dan pengguran semakin banyak. Dewasa ini kita sering mendengar sosialisasi yang dilakukan pemerintah tentang kemiskinan.
            Kebijakan perundangan sampai peraturan daerah dalam hal upah bisa dipastikan akan berlomba menawarkan upah serendah mungkin. Komponen kebutuhan hidup layak yang menjadi patokan dalam menghitung upah murah dijadikan alat pemerintah dan pengusaha untuk menekan upah serendah mungkin menjadi legal atau sah. Ditambah dengan upah dalam hal sektoral, membuat buruh terpecah belah. Karena akan ada diskriminasi upah dengan alas an yang dibuat-buat.
            Semakin menjamurnya yayasan-yayasan penyalur tenaga kerja adalah bentuk nyata dari dukungan pemerintah terhadap system kerja kontrak dan outsorcing. Dimana hubungan buruh dan majikan bukan lagi langsung tetapi lewat jasa perantara pengerah tenaga kerja. Pengaburan hubungan kerja akan membuat buruh semakin mudah dieksploitasi hak-haknya. Kerja kontak dan outsorcing memudahkan bagi pemilik modal atau perusahaan melakukan tindakan sewenang-wenang dalam jam kerja yan panjang, hilangnya tunjangan yang diterima buruh serta dimudahkannya buruh di PHK tanpa pesangon. Dan yang lebih berbahaya adalah buruh akan sulit berorganisasi, ini menjadi alat pemilik modal lewat tangan pemerintah dalam menghilamgkan kekuatan serikat buruh dimasa mendatang.
            Lahirnya UUK 13/2003, merupakan satu paket dengan UU 21/2000 dan UU PPH no. 02 thn 2004. Seperti kita telah pahami bersama merupakan turunan/bagian dari UU PROPENAS (Program Pembangunan Nasional) yang menjadi Program Neo Liberalisme/globalisasi atau Kapitalisme. UU propenas memakai konsep yang diberikan oleh IMF, world BANK dan RDA dengan dalih mengentaskan krisis ekonomi di Indonesia. Selain UU propenas, kita bisa lihat juga Inpers 3/2006 betapa isi Inpers ini sangat mengabdi pada kepentingan pemodal. Inpers tersebut turunan dari RPJM nasional 2005-2009 pemerintahSBY-JK yang dalam BAB 23 tentang ketenaga kerjaan menyatakan bahwa untuk mengatasi problem pengangguran dan investasi maka harus dibuat kebijakan “Pasar Tenaga Kerja yang Fleksibel”.
            Kebijakan pemerinah sangat mendukung pada pemilik modal bagi kita urutkan dari kebijakan upah murah pada level upah minimum kota (UMK). Sampai upah minimum profinsi (UMP) yang jauh lebih kecil dan komponen penghitungan upah yang katanya berstandar layak tetapi sesunggguhnya jauh dari layak. Proses terhadap kebijakan upah murah tidak pernah ditanggapi serius oleh pemerintah daerah maupun pusat. Karena alas an mereka agar investor tertarik menanamkan investasinya.



SUMBER : GOOGLE






Nama                            : Indah Fajar Fitriana
Kelas                            : 1EB16
NPM                              : 23210492
FAKULTAS                : EKONOMI
JURASAN                    : AKUNTANSI

tugas pengantar bisnis "pengaruh teknologi dalam menciptakan bisnis"


MENCIPTAKAN BISNIS


            Peran teknologi informasi dalam strategi bisnis :
1.      Berperan sebagai konservatif untuk mendukung dalam organisasi persuhaan inni memiliki menggunakan teknologi IT yang sudah terbukti.
2.      Memegang peran yang kritis dan penting dalam organisasi. Perusahaan ini memilih menggunakan dan menginvestasikan pada teknologi IT terkini.
3.      Berperan sebagai innovator dalam bisnis. Persusahaan ini berkompetisi dalam dunia usaha yang sangat tergantung pada teknologi dan menggunakan IT sebgai alat dalam berkompetisi.

Perusahaan yang menggunakan strategi bisnis yang berbasis IT terbukti efektif dalam mengembangkan bisnis, sebagai peran yang kritis dan inofatif cenderung untuk lebih selaras dari pada perusahaan yang menggunakan IT secara konservatif. Perusahaan seperti itu juga menganggap IT sebagai investasi yang penting yang akan mempengaruhi performasi perusahaan di saat ini dan di masa yang akan dating.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi memberikan peranan penting bagi suatu perusahaan dalam memenangkan persaingan dan berkompetisi. Karena IT saat ini telah memegang peranan penting dalam dunia bisnis yang modern dan bebasis teknologi.
Istilah internetisasi mengacu pada proses sebuah perusahaan terlibat dalam aktivitas-aktivitas bisnis secara electronic, khususnya dengan memanfaatakan internet sebagai media pasar. Teknologi dalam pemasaran punya peran penting untuk meningkatkan eksistensi sebuah perusahaan. Peran teknologi dalam pemasaran yakni menunjang kegiatan-kegiatan yang saling behubungan., ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga serta mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa kepada kelompok pembeli. Sehingga dapat berjalan secara maksimal.
Dampak positif dari teknologi dalam kehidupan manusia, dibidang pemasaran yaitu proses penyampaian informasi secara cepat. Karena dapat di akses melalui jaringan intenet. Proses transaksi yang dapat berlangsung berlangsung  secara cepat. Adanya fasilitas ATM adalah sarana penunjang dalam sebuah kelancaran pemasaran.
Dampak negative, adanya kesenjangan social.



SUMBER : GOOGLE






Nama                            : Indah Fajar Fitriana
Kelas                            : 1EB16
NPM                              : 23210492
FAKULTAS                : EKONOMI
JURASAN                    : AKUNTANSI


tugas pengantar bisnis "pengaru pemerintah untuk mengatasi kondisi ekonomi"


PENGARUH PEMERINTAH UNTUK MENGATASI KONDISI EKONOMI


            Sudah banyak yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi kondisi ekonomi di Indonesia. Sesungguhnya pemerintah sendiri terbagi 2 yaitu kebijakan pemerintah dalm ekonomi makro dan mikro.
            Ekonomi makro menganalisis masalah tentang keseluruhan kegiatan perekonomian sedangkan ekonomi mikro menganalisis mengenai bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian.
Ekonomi makro :
1.      A. Masalah Kemiskinan dan Pemerataan
Dari segi distribusi pendapatn nasional penduduk Indonesia berada dalam kemiskinan. Sebagian besar kekayaan banyak dimiliki kelompok yang berpenghasilan besar. Upaya pemerintah dalam penanggulan kemiskinan ini melalui cara misalnya program IDT, KUK, KMKP>
B. Krisis NIlai Tukar
Nilai tukar rupiah yang semula dikaitkan dengan dolar AS secara tetap mulai diguncang spekulan yang menyebabkan keguncangan pada perekonomian yang juga sangat tergantung pada pinjaman luar negeri sector swasta. Pemerintah menghadapi krisis nilai tukar ini dengan melakukan investasi di pasar untuk menyelamatkan cadangan devisa yang semakin menyusut. Pemerintah menerapkan kebijakan nilai tukar yang mengambang terkendali.
C. Masalah Utang Luar Negeri
Depresiasi penuruana nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing terutama dolar AS yang relative tetap dari tahun ke tahun menyebabkan sebagian besar utang luar negeri tidak dilindungi dengan fasilitas lindung nilai sehingga pada saat krisis nilai tukar terjadi dalam sekejap nilai utang tersebut membengkak. Untuk mengatasi ini pemerintah melakukan penjadwalan ullang utang luar negeri dengan pihak peminjam. Pemerintah juga menggandeng lembaga-lembaga keuangan internasional untuk membantu menyelesaikan masalah ini.
D. Masalah Perbankan dan Kredit Macet
Banyak usaha yang macet karena meningkatnya bunga utang mengakibatkan semakin banyak kredit macet sehingga beberapa bank mengalami kesulitan likuiditas. Untuk mengendalikan laju inflasi bank sentral harus menarik kembali uang tersebut melalui operasi pasar terbuka. Hal ini dilakukan dengan meningkatkan suku bunga SBI.
E. Masal Inflasi
Cara mengatasi inflasi dibedakan menjadi 2 :
1.      Kebijakan Moneter : Segala kebijakan pemerintah di bidang moneter yang dilakukan melalui Bank Indonesia dengan cara mengatur jumlah uang yang beredar.
2.      Kebijakan Fiskal : Kebijakan ekonomi yang digunakan pemerintah untuk mengolah/mengarahkan perekonomian ke kondisi yang lebih baik dengan cara mengubah-ubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah.
F. Pertumbuhan Ekonomi dan Pengangguran
Untuk menekan angka pengangguran dan kemiskinan, pemerintah melakukan pelatihan bagi tenaga kerja sehingga tenaga kerja memiliki keahlian sesuai dengan lapangan kerja yang tersedia, pemberian informasi yang cepat mengenai lapangan kerja.

Permasalah Ekonomi Mikro :
1.      A. Masalah Harga Dasar dan Harga Tinggi
Salah satu campur tangan pemerintah dalam permasalahn ini adalah kebijakan pemerintah mengenai harga dasar dan harga tertinggi. Tujuan penentuan harga dasar adalah untuk membantu produsen, sedangkan harga tertinggi untuk membantu konsmen.
B. Meningkatnya Permintaan Beras
Untuk mengatasi pasokan beras, pemerintah melakukan impor beras melalui tender terhadap beberapa perusahaan swasta nasional dan asing.
C. Kenaikan Harga BBM
Untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah bersama para asosiasi pengusaha angkutan melakukan penyesuaian tariff angkutan umum dengan menetapkan tariff resmi bagi para pengusaha angkutan.
D. Masalah Monopoli
Untuk menghindari kegiatan praktik monopoli, pemerintah membuat peraturan yang mengatur tentang kegiatan usaha agar menumbuhkan iklim usaha yang sehat bagi masyarakat.
E. Masalah Distribusi
Beberapa upaya telah dilakukan oleh pemerintah swasta untuk memperpendek jalur distribusi sehinggga harga barang ketika sampai ke tangan konsumen tidak terlalu mahal.
SUMBER : GOOGLE






Nama                            : Indah Fajar Fitriana
Kelas                            : 1EB16
NPM                              : 23210492
FAKULTAS                : EKONOMI
JURASAN                    : AKUNTANSI

tugas pengantar bisnis "karakteristik asing mempengaruhi bisnis internasional"


KARAKTERISTIK ASING MEMPENGARUHI
BISNIS INTERNASIONAL


            Apabila para pengusaha ingin bisnisnya hingga ke luar negeri/internasional. Pengusaha harus dapat memahami cirri-ciri persaingan internasional. Maka perusahaan harus mempertimbangkan karakteristik dari Negara-negara asing :
1.      Budaya
Perusahaan harus mempelajari budaya, selera dan kebiasaan dari Negara tersebut.
  1. Sistem Ekonomi
Sistem ekonomi Negara mencerminkan tingkat kepemilikan pemerintah atas bisnis dan investasi pemerintah dalam bisnis.
  1. Kondisi Ekonomi
Perusahaan harus mencoba untuk meramalkan kondisi ekonomi di Negara tersebut.
  1. Nilai Tukar
Suatu perusahaan harus mempertimbangkan risiko politik dan iklim regulasi dari suatu Negara sebelum memutuskan untuk menjalankan bisnis disana. Fluktuasi nilai tukar dapat mempengaruhi permintaan produk.
  1. Resiko Politik dan UU
Resiko politik adalah risiko bahwa tindakan politik suaru Negara dapat berdampak buruk bagi suatu bisnis.




SUMBER : GOOGLE






Nama                            : Indah Fajar Fitriana
Kelas                            : 1EB16
NPM                              : 23210492
FAKULTAS                : EKONOMI
JURASAN                    : AKUNTANSI

tugas pengantar bisnis "peranan pemerintah terhadap perlindungan usaha"

PERANAN PEMERINTAH TERHADAP
PERLINDUNGAN USAHA


Dewasa ini produk-produk Cina gencar memasuki pasar ekspor dibanyak Negara. Produk-produk Cina tidak hanya masuk ke Negara-negara berkembang tapi juga ke Negara-negara maju. Akibatnya, banyak industri disetiap Negara yang khawatir pasar ekspornya akan berkurang. Dan setiap industri harus bersiap melakukan repositioning strategi bisnisnya untuk menghadapi persaingan dengan produk Cina, tidak terkecuali di Indonesia.
            Proses perubahan persaingan di era globalisasi ini bias kita amati dari 3 aspek penggeraknya. Penggerak perubahan/change driver yang pertama adalah teknologi. Change driver ke-2 adalah system ekonomi. Michael Porter dalam bukunya Competitive  Strategi menekankan pentingnya peran pemerintah dalam memberikan dukungan bagi perusahaan local agar lebih kompetitif. Selanjutnya system ekonomi akan berubah mengikuti change driver yang ke-3 yaitu pasar. Pasar Global memungkinkan pengusaha dari seluruh Negara bersaing memperebutkan pasar domestic Negara lain. Akibatnya pasar akan semakin berhak menentukan seberapa besar nilai yang bias di dapat dari suatu produk. Salah satu nilai yang diiinginkan pasar adalah produk berkualitas dengan harga yang murah.
            Bagi Indonesia, pertumbuhan ekonomi Cina jelas-jelas  sangat merisaukan Banyak. industri nasionla yang merasa kehilangan pasar ekspornya akibat membanjirnya produk-produk Cina. Berdasarkan data dari Departemen Perdagangan, kontribusi ekspor Indonesia di beberapa Negara cenderung menurun. Berbeda dengan Cina yang terus agresif meningkat.  Walau tidak sebaik Cina India juga mampu mencatat peningkatan ekspor yang signifikan.
            Dengan penurunan nilai perdangan ekspor, industri Indonesia perlu segera melakukan repositioning. Karena industri Indonesia tidak hanya perlu mempertahankan pasar ekspornya, tapi juga harus mampu mengembangkannya. Repostioning disini berarti industri nasional harus menganalisis kembali strategi-strategi bisnisnya agar dapat memenangkan pasar. Kalau Cina mampu mengedepankan harga murah sebagai keunggulan daya saingnya, maka jelas berat bila industri kita bermain di harga juga.
            Yang pertama harus dilakukan adalah bagaimana industri kita meredeifinisi strategi bisnisnya agar bisa memberikan nilai lebih bagi pelanggan. Nilai inilah yang akan memperkuat kepuasan dan loyalitas pelanggan, inti dari nilai adalah brand. Brand disini merupakan resultan dari semua strategi yang dijalankan perusahaan terhadap produk. Strategi ini meliputi penentuan segmentation, targeting, dan positioning yang dapat memenangkan mind share di pasar. Agar mind share bisa kita menangkan, harus dilakukan segmentasi dan penentuan target yang jelas di pasar ekspor internasional. Di Negara mana saja dan pada kelas apa saja produk akan kita arahkan. Strategi ini akan semakin jelas dengan adanya positioning produk yang dilakukan industri kita.
            Disamping memposisikan sebagai produk berkualitas tinggi, industri kita perlu melakukan penajaman diferensiasi produk. Diferensiasi yang didukung strategi pemasaran dan penjualan terapadu akan dapat meraih pasar ekspor yang jelas. Dan diharapkan industri Indonesia akan dapat membangaun merek yang kuat.
            Dengan memperkuat ekuitas merek, industri Indonesia akan mampu keluar dari perangkap komoditas. Merek memungkinkan produk terbebas dari aturan kurva permintaan dan penawaran. Kita pasti telah mengetahui bahwa harga yang terbentuk dari adanya keseimbangan antara penawaran dan permintaan.
            Peran Pemerintah : Strategi yang dijalankan perusahaan mau tidak mau juga memerlukan peran pemerintah. Dengan dukungan stabilitas ekonomi makro, pengusaha dapat menciptakan produk yang semakin kompetitif. Selain itu pemerintah perlu membantu menyelesaikan saluran distribusi yang illegal. Karena selama ini bahan mentah kayu untuk industri mebel Cina berasal dari Indonesia melalui saluran distribusi yang illegal. Bahan mentah kayu illegal tersebut dibeli dengan harga setengahnya dari harga yang legal di Indonesia, sehingga Cina mampu membuat mebel dengan harga murah dari produk mebel Indonesia. Bila pemerintah mampu menjaga saluran distribusi, jelas produk mebel kita akan lebih murah dan memiliki daya saing tinggi terhadap produk mebel Cina.
            Sebenarnya bila pemerintah mau serius mendukung keuntungan akan dirasakan oleh pemerintah sendiri. Pemasukan devisa Negara akan semakin tinggi dan tingkat pengguran akan berkurang. Hal ini akan berjalan seiring dengan meninakatnya daya saing dan kinerja ekspor industri kita


SUMBER : GOOGLE






Nama                            : Indah Fajar Fitriana
Kelas                            : 1EB16
NPM                              : 23210492
FAKULTAS                : EKONOMI
JURASAN                    : AKUNTANSI