TUGAS
AKUNTANSI INTERNASIONAL
Nama : Indah Fajar Fitriana
NPM : 23210492
Kelas : 4 EB16
Soal 1 :
Akuntansi dapat dianggap memiliki tiga komponen : pengukuran, pengungkapan dan auditing. Apakah keuntungan dan kerugian dari klasifikasi ini ? Dapatkah anda menyarankan klasifikasi alternatif yang mungkin berguna ?
Jawab Soal 1 :
a. Pengukuran
Pengukuran adalah proses mengidentifikasi, mengelompokkan dan menghitung aktivitas ekonomi dan transaksi, memberikan masukan mendalam mengenai profitabilitas dan operasi.
- Keuntungan : Dapat memberikan informasi secara lebih terinci.
- Kerugian : Informasi yang diberikan tidak menyeluruh, hanya mencakup profitabilitas dan kekuatan posisi keuangan suatu perusahaan
Proses mengkomunikasikan kepada para pengguna.
- Keuntungan : Informasi yang diberikan tepat sasaran kepada para pengguna yang diharapkan
- Kerugian : Pengungkapan hanya berpusat pada isu-isu, sehingga belum sesuai dengan fakta yang ada
c. Auditing
Proses atestasi terhadap keandalan pengukuran dan komunikasi.
- Keuntungan : Dapat mengevaluasi kesalahan yang terjadi dalam laporan keuangan dan dapat mengetahui kecurangan-kecurangan yang terjadi dalam suatu perusahaan.
- Kerugiaan : Jika auditing dilakukan oleh auditor internal hasil auditnya kemungkinan subjektif karena dapat mengikuti permintaan manajemen. Dan jika auditing dilakukan oleh auditor eksternal akan membutuhkan biaya yang besar untuk menyewa jasa auditor eksternal.
Saran klasifikasi alternatif yang berguna adalah auditing, karena adanya auditing dapat mengevaluasi kinerja perusahaan dari laporan keuangannya dan apabila terjadi kesalahan dapat dijadikan bahan pembelajaran untuk kedepannya.
Soal 2 :
Mengapa masalah-masalah akuntansi internasional semakin penting dan rumit dalam tahun-tahun belakangan ini ?
Jawab Soal 2 :
Dalam dunia seperti ini, investasi dan pendanaan pembiayaan di warnai oleh implikasi-implikasi internasional. Saat ini akuntansi telah berkembang pada tahap kedewasaan menjadi suatu aspek integral dari bisnis dan keuangan global. Fungsi akuntansi yang demikian penting dalam kehidupan bisnis dan keuangan, menunjukan bahwa akuntansi dalam masyarakat bisnis atau internasional melakukan fungsi saja.
Akuntansi internasioanl memiliki peranan yang serupa dengan konteks yang lebih luas, dimana lingkup pelaporannya adalah untuk perusahaan multinasional dengan transaksi dan operasi lintas batas negara atau perusahaan dengan kewajiban pelaporan kepada para pengguna laporan di negara lain.
Saat ini akuntansi beroperasi antara lain dalam lingkungan perilaku, sektor publik dan internasional. Akuntansi menyediakan informasi bagi pasar modal baik domestik maupun internasional. Akuntansi telah meluas kedalam area konsultasi manajemen dan melibatkan lebih besar porsi teknologi dalam sistem dan prosedurnya.
Akuntansi internasional sangat penting karena dalam akuntansi internasional mempelajari prinsip-prinsip akuntansi untuk memahami laporan keuangan secara internasional dan budaya usaha yang mendasarinya.
Akuntansi internasional menjadi semakin penting karena tumbuhnya kekuatan ekonomi di Amerika Serikat yang pada akhirnya muncul semakin banyaknya perusahaan multinasional (multinational corporation) atau MNC yang beroperasi di berbagai negara dan tumbuhnya di bidang produksi, pengembangan produk, pemasaran dan distribusi.
Di samping itu pasar modal juga tumbuh pesat yang ditunjang dengan kemajuan teknologi komunikasi dan informasi sehingga memungkinkan transaksi di pasar modal internasional berlangsung secara real time basis, dan operasi transaksi melintasi batas-batas Negara dan juga pelaporan di tunjukkan kepada pengguna yang berlokasi di Negara selain Negara perusahaan.
Fungsi akuntansi internasional sebagai alat untuk menyajikan informasi khususnya yang bersifat keuangan dalam kaitannya dengan kegiatan sosial ekonomi dalam suatu komunitas masyarakat tertentu.
Dan tahun-tahun belakangan ini akuntansi internasional semakin rumit karena terdapat perbedaan-perbedaan dalam budaya, praktik bisnis, struktur politik dan perundang-undangan, sistem hukum, nilai mata uang, tingkat inflasi lokal, resiko bisnis, dan hukum pajak seluruhnya.
Soal 3 :
Apakah tujuan melakukan klasifikasi sistem akuntansi ?
Jawab Soal 3 :
Klasifikasi itu termasuk dasar untuk memahami dan menganalisa mengapa dan bagaimana sistem akuntansi nasional berbeda-beda. Klasifikasi termasuk cara untuk melihat dunia.
Tujuan klasifikasi sistem akuntansi yakni untuk mengelompokkan sistem akuntansi keuangan menurut karekteristik khususnya klasifikasi yang mengungkapkan standar dasar dimana anggota-anggota kelompok memiliki kesamaan dan yang membedakan kelompok-kelompok yang beraneka ragam satu sama lain. Maka dengan mengenali kesamaan dan perbedaan tersebut, pemahaman akan tentang sistem akuntansi akan lebih baik.
Apakah perbedaan nasional dalam praktek akuntansi dapat dijelaskan lebih baik oleh faktor budaya atau oleh faktor ekonomi dan hukum? Mengapa?
Jawab Soal 4 :
Pembedaan yang didasarkan pada sistem hukum relatif kurang jelas di beberapa negara yang tidak tegas pada peraturan hukumnya. Sedang faktor budaya sudah jelas. Tiap negara pasti memiliki sikap budaya yang berbeda dalam melakukan praktik akuntansinya. Begitu pula dalam faktor ekonomi. Negara berkembang tentu berbeda dalam sistem penerapan praktik akuntansinya ketimbang dengan negara yang sudah maju.
Karena pembedaan antara penyajian wajar dan kesesuaiana hukum menimbulkan pengaruh yang besar terhadap banyak permasalahan akuntansi seperti :
- Depresiasai dimana beban ditentukan berdasarkan penurunan kegunaan suatu aktiva selama masa manfaat ekonomi ( penyajian wajar ) atau jumlah yang diperbolehkan untuk tujuan pajak ( kepatuhan hukum )
- Sewa guna usaha yang memiliki subtansi pembelian aktiva tetap ( property ) diperlakukan seperti itu ( penyajian wajar ) atau diperlakukan seperti sewa guna usaha operasi yang biasa ( kepatuhan hukum )
- Pension dengan biaya yang diakrual pada saat dihasilkan oleh karyawan ( penyajian wajar ) atau dibebankan menurut dasar dibayar pada saat anda berhenti bekerja ( kepatuhan hukum )
Budaya berarti nilai-nilai dan perilaku yang dibagi oleh suatu masyarakat. Variabel budaya mendasari pengaturan kelembagaan di suatu negara (seperti sistem hukum). Hofstede mendasari empat dimensi budaya nasional (nilai sosial) yaitu: Individualisme, Jarak kekuasaan, Penghindaran ketidakpastian, dan Maskulinitas.
Berdasarkan hasil analisis Hofstede, Gray mengusulkan suatu kerangka kerja yang menghubungkan budaya dan akuntansi, Ia mengusulkan empat dimensi nilai akuntansi yang mempengaruhi praktik pelaporan keuangan suatu negara, yaitu:
- Profesionalisme versus ketetapan wajib pengendalian: preferensi terhadap pertimbangan profesional individu dan regulasi sendiri kalangan profesional dibandingkan terhadap kepatuhan dengan ketentuan hukum yang telah ditentukan.
- Keseragaman versus fleksibilitas: preferensi terhadap keseragaman dan konsistensi dibandingkan fleksibilitas dalam bereaksi terhadap suatu keadaan tertentu.
- Konservatisme versus optimisme: suatu preferensi dalam memilih pendekatan yang lebih bijak untuk mengukur dan mengatasi segala ketidakpastian di masa depan, daripada memilih pendekatan yang sekadar optimis namun beresiko.
- Kerahasiaan versus
transparansi: preferensi atas kerahasiaan dan pembatasan informasi usaha
menurut dasar kebutuhan untuk tahu dibandingkan dengan kesediaan untuk
mengungkapkan informasi kepada publik.
Soal 5 :
Dikebanyakan
negara, standar akuntansi keuangan yang diterbitkan berbeda dengan yang
digunakan dalam praktek. Apa penyebab timbulnya perbedaan tersebut dan siapa
yang harus memperhatikan perbedaan tersebut
Jawab Soal 5 :
Penetapan standar akuntansi umumnya melibatkan penggabungan sector swasta dan public.Hubungan antara sector akuntansi dan praktik akuntansi sangat rumit dan tidak selalu bergerak dalam arah yang sama. Praktik dapat mempengaruhi oleh kekuatan pasar, seperti yang berkaitan dengan kompetisi terhadap dana terhadap dana pasar modern
Tidak ada komentar:
Posting Komentar