Saat Pasar Fluktuatif, Beli atau Jual?
Jakarta
-Pertanyaan dari pembaca: Saya suka bingung kalau situasi pasar lagi tidak
kondusif, contohnya lagi turun tajam abis itu naik tajam terus tiba-tiba turun
lagi. Nah, dalam situasi ini sebaiknya apa yang dilakukan investor? Ada yang
bilang beli saja di harga murah saat turun, tapi ada juga yang bilang mending
keluar dulu sampai situasi membaik? Tolong pencerahannya
Apabila saham sedang naik tidak
berani masuk karena takut ketinggian, tunggu koreksi dulu katanya. Eh, pas
pasar koreksi kembali tidak berani masuk karena takutnya pasar turun lebih
dalam. Lalu pasar rebound dan kita masih belum berani masuk, takutnya ini cuma
jebakan Batman.
Lalu kapan investasi di sahamnya dong ya?
Lalu kapan investasi di sahamnya dong ya?
Mungkin sebelum bertindak harus
menentukan dulu apakah seorang INVESTOR atau TRADER. Jika Bapak seorang
investor kisi kisi nya gampang aja, ikuti resep Opa Warren Buffett … BELI MURAH
JUAL MAHAL.
Ngomong memang mudah, tapi gimana
caranya? Saran saya simple, investasi di saham sebenarnya sama dengan investasi
di sector riil. Pertama tama yang harus dilakukan adalah mencari perusahaan
yang sedang bertumbuh. Setelah ketemu, baru lihat harganya sudah mahal atau
belum.
Indikasi perusahaan bertumbuh
saya biasa melihat minimal Pendapatan dan Laba Bersih setahun ke depan tumbuh
15%. Setelah ketemu, tinggal lihat perusahaan ini masih murah atau sudah mahal.
Cara paling simple adalah membandingkan PER (Price to Earnings Ratio) dalam 5
tahun terakhir.
Saya ambil contoh dua perusahaan, yaitu ASII. Untuk data saya ambil dari website Reuters.
Saya ambil contoh dua perusahaan, yaitu ASII. Untuk data saya ambil dari website Reuters.
Untuk ASII, Pendapatan di akhir
2014 diproyeksikan tumbuh 11.50% dan Laba Bersih tumbuh 13.45%. Dari sini saja
sebenarnya sudah tidak masuk criteria saya. Lalu dari sisi PER, tertinggi dalam
5 tahun di level 16.84x dan terendah 4.65x. Saat ini PER ASII ada di level
14.29x. Dari sisi PER, kelihatannya ASII sudah cukup tinggi.
Karenanya, sebagai INVESTOR saya melihat ada risiko investasi di saham ini.
Karenanya, sebagai INVESTOR saya melihat ada risiko investasi di saham ini.
Sedangkan sebagai TRADER, saya juga harus melihat apakah tipe Momentum Trader
atau Swing Trader. Sebagai Momentum Trader Bapak beli saham yang sedang naik
(bisa dilihat dari indicator MA26) dan sebagai Swing Trader Bapak beli saham
saat rebound (lihat indicator Stochastic).
SUMBER : DETIK.COM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar