Minggu, 09 Januari 2011

tugas pengantar bisnis "peranan pemerintah terhadap perlindungan usaha"

PERANAN PEMERINTAH TERHADAP
PERLINDUNGAN USAHA


Dewasa ini produk-produk Cina gencar memasuki pasar ekspor dibanyak Negara. Produk-produk Cina tidak hanya masuk ke Negara-negara berkembang tapi juga ke Negara-negara maju. Akibatnya, banyak industri disetiap Negara yang khawatir pasar ekspornya akan berkurang. Dan setiap industri harus bersiap melakukan repositioning strategi bisnisnya untuk menghadapi persaingan dengan produk Cina, tidak terkecuali di Indonesia.
            Proses perubahan persaingan di era globalisasi ini bias kita amati dari 3 aspek penggeraknya. Penggerak perubahan/change driver yang pertama adalah teknologi. Change driver ke-2 adalah system ekonomi. Michael Porter dalam bukunya Competitive  Strategi menekankan pentingnya peran pemerintah dalam memberikan dukungan bagi perusahaan local agar lebih kompetitif. Selanjutnya system ekonomi akan berubah mengikuti change driver yang ke-3 yaitu pasar. Pasar Global memungkinkan pengusaha dari seluruh Negara bersaing memperebutkan pasar domestic Negara lain. Akibatnya pasar akan semakin berhak menentukan seberapa besar nilai yang bias di dapat dari suatu produk. Salah satu nilai yang diiinginkan pasar adalah produk berkualitas dengan harga yang murah.
            Bagi Indonesia, pertumbuhan ekonomi Cina jelas-jelas  sangat merisaukan Banyak. industri nasionla yang merasa kehilangan pasar ekspornya akibat membanjirnya produk-produk Cina. Berdasarkan data dari Departemen Perdagangan, kontribusi ekspor Indonesia di beberapa Negara cenderung menurun. Berbeda dengan Cina yang terus agresif meningkat.  Walau tidak sebaik Cina India juga mampu mencatat peningkatan ekspor yang signifikan.
            Dengan penurunan nilai perdangan ekspor, industri Indonesia perlu segera melakukan repositioning. Karena industri Indonesia tidak hanya perlu mempertahankan pasar ekspornya, tapi juga harus mampu mengembangkannya. Repostioning disini berarti industri nasional harus menganalisis kembali strategi-strategi bisnisnya agar dapat memenangkan pasar. Kalau Cina mampu mengedepankan harga murah sebagai keunggulan daya saingnya, maka jelas berat bila industri kita bermain di harga juga.
            Yang pertama harus dilakukan adalah bagaimana industri kita meredeifinisi strategi bisnisnya agar bisa memberikan nilai lebih bagi pelanggan. Nilai inilah yang akan memperkuat kepuasan dan loyalitas pelanggan, inti dari nilai adalah brand. Brand disini merupakan resultan dari semua strategi yang dijalankan perusahaan terhadap produk. Strategi ini meliputi penentuan segmentation, targeting, dan positioning yang dapat memenangkan mind share di pasar. Agar mind share bisa kita menangkan, harus dilakukan segmentasi dan penentuan target yang jelas di pasar ekspor internasional. Di Negara mana saja dan pada kelas apa saja produk akan kita arahkan. Strategi ini akan semakin jelas dengan adanya positioning produk yang dilakukan industri kita.
            Disamping memposisikan sebagai produk berkualitas tinggi, industri kita perlu melakukan penajaman diferensiasi produk. Diferensiasi yang didukung strategi pemasaran dan penjualan terapadu akan dapat meraih pasar ekspor yang jelas. Dan diharapkan industri Indonesia akan dapat membangaun merek yang kuat.
            Dengan memperkuat ekuitas merek, industri Indonesia akan mampu keluar dari perangkap komoditas. Merek memungkinkan produk terbebas dari aturan kurva permintaan dan penawaran. Kita pasti telah mengetahui bahwa harga yang terbentuk dari adanya keseimbangan antara penawaran dan permintaan.
            Peran Pemerintah : Strategi yang dijalankan perusahaan mau tidak mau juga memerlukan peran pemerintah. Dengan dukungan stabilitas ekonomi makro, pengusaha dapat menciptakan produk yang semakin kompetitif. Selain itu pemerintah perlu membantu menyelesaikan saluran distribusi yang illegal. Karena selama ini bahan mentah kayu untuk industri mebel Cina berasal dari Indonesia melalui saluran distribusi yang illegal. Bahan mentah kayu illegal tersebut dibeli dengan harga setengahnya dari harga yang legal di Indonesia, sehingga Cina mampu membuat mebel dengan harga murah dari produk mebel Indonesia. Bila pemerintah mampu menjaga saluran distribusi, jelas produk mebel kita akan lebih murah dan memiliki daya saing tinggi terhadap produk mebel Cina.
            Sebenarnya bila pemerintah mau serius mendukung keuntungan akan dirasakan oleh pemerintah sendiri. Pemasukan devisa Negara akan semakin tinggi dan tingkat pengguran akan berkurang. Hal ini akan berjalan seiring dengan meninakatnya daya saing dan kinerja ekspor industri kita


SUMBER : GOOGLE






Nama                            : Indah Fajar Fitriana
Kelas                            : 1EB16
NPM                              : 23210492
FAKULTAS                : EKONOMI
JURASAN                    : AKUNTANSI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar